NEWSAPAPUN.COM - Fenomena perompakan/pembajakan laut tercatat dalam sejarah telah banyak menguasai wilayah perairan lautan diantaranya perairan laut Asia, benua Eropa dan benua Amerika. Ketiga wilayah perairan ini selalu menjadi sasaran empuk para bajak laut sang penguasa lautan untuk merampas dan memboikot apa saja harta yang dibawa oleh para nahkoda/pemilik kapal yang melintas di wilayah mereka.
Tahukah kamu asal usul terlahirnya Bajak laut ? Notabenenya sejarah mencatat eksistensi bajak laut dikenal mulai abad ke 17 yang berasal dari Romawi dan Yunani Kuno. Kelompok bajak laut ini diciptakan dari orang-orang yang hidupnya merasa ditindas, kekurangan makanan dan mendapat ketimpangan sosial dari negaranya. Mereka kabur dari negaranya, bersatu dan memiliki visi dan misi yang sama yakni kebebasan tanpa dibawah aturan penguasa.
Meski rata-rata profesi bajak laut didominasi oleh kaum pria, tapi ada beberapa kelompok bajak laut yang terdapat seorang pemimpinnya berasal dari kaum hawa. Seperti berikut ini, 9 Bajak laut wanita yang ditakuti.
1. Kelompok Bajak Laut Wanita, Mary Read dan Anne Bony
Meski memiliki paras wajah cantik Mary Read semasa mudanya dikenal sebagai gadis tomboy. Ia sering memakai pakaian dan bertingkah laku layaknya seorang pria. Semua ia lakukan karena dipaksa oleh ibunya. Seakan menjadi kebiasaan sebagai pria hingga ia merubah namanya menjadi Mark Read dan melamar kerja di kapal pengangkutan barang.
Namun saat diperjalanan, kapal barang Mary diserang oleh kelompok bajak laut asal Inggris. Semua awak kapal menyerah tak melakukan perlawanan, hanya Mary Read seorang diri yang berani melawan para kelompok itu.
Anne Bony, sang pemimpin bajak laut salut akan keberanian Mary Read hingga ia pun merekrut dirinya. Bersama dengan Mary Read, nama kelompok bajak laut Anne semakin terkenal dan menjadi daftar buronan paling diincar oleh pemerintah Inggris pada abad ke 17. Siapapun orang yang bisa menangkap kelompok tersebut hidup atau mati akan mendapatkan imbalan tinggi.
Para pemburu bajak laut yang yang terdiri dari nelayan dan armada militer bersatu dan akhirnya berhasil menyergap dan mengalahkan kelompok bajak laut Anne Bony. Sebagian awak kapal tewas beserta sang pemimipin Anne Bony dalam pertempuran tersebut. Dan sisanya yang hidup dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan.
Beruntung, Mary Read yang saat itu tengah hamil dibebaskan dari jeratan hukum. Namun setahun setelah petualangannya berakhir. Mary Read dikabarkan meninggal akibat sakit demam.
2. Kisah Rachel Wall, Wanita Sang Pemimpin Bajak Laut AS
Rachel Wall adalah nama barunya setelah ia terkenal menjadi seorang pemimpin bajak laut wanita. Terlahir dengan nama Rachel Schmidt dengan masa kecil yang percaya dengan mitos-mito dan dongeng takhayul. Dirinya menjadi bajak laut wanita satu-satunya yang berasal dari Amerika Serikat setelah kabur dari rumah dan meninggalkan suaminya George Wall di Kota Pennsylvania.
Background Rachel memang dikenal sebagai penjahat ketika ia hidup dulu bersama mantan suaminya, sering melakukan tindakan kriminal di kota tersebut. Dan setelah ia berada di pelarian ia bertemu dengan beberapa kelompok nelayan serta angkatan laut dan ia mengajak mereka bekerja sama untuk momonopoli hasil perdagangan dengan menguasai wilayah pantai New England.
Cara yang dilakukan Rachel bersama kelompoknya terbilang sangat cerdas, dengan memanfaatkan cuaca badai mereka menyamarkan kapalnya dan mendekati kapal-kapal besar. Kemudian mereka berakting seolah-olah sedang membutuhkan pertolongan akibat terkena hantaman badai. Setelah satu persatu awak kapal Rachel berhasil dibawa naik ke kapal besar.
Mereka baru memperlihatkan 'sosok aslinya' menyandera kapten kapal, merampas barang-barang yang terdapat di kapal tersebut. Dan tanpa segan-segan mereka akan membunuh bagi siapa saya yang berani melawan. Sepanjang tahun 1781 sampai 1788 menjadi eksistensi kengerian Rachell bersama kelompok bajak lautnya.
Semua kapal-kapal barang yang melintas berharap tidak pernah bertemu dengan kelompok bajak laut ini. Namun kisah petualangan kejahatan Rachell berakhir di tahun 1789 setelah kelompok mereka kalah perang oleh armada angkatan laut. Para anak buahnya banyak yang mati dan Rachel dengan beserta anak buahnya yang masih hidup pun dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.
3. Grace O'Malley dari Irlandia
Di jaman Grace O'Malley abad 15 sampai 16 di negara Irlandia, wanita dibatasi kebebasan haknya untuk memperoleh pendidikan, tidak boleh bekerja dan hanya mengurus rumah tangga saja. Seakan menentang diskriminasi gender, menjadikan Grace semasa mudanya bertingkah seperti laki-laki, berpakaian dan rambut pendek seperti pria.
Ia pernah berkelahi dengan seorang preman gara-gara mengganggunya, pria tersebut dipukulinya sampai mati. Semenjak itu Nama Grace semakin disegani dan kebanyakan teman-temannya adalah pria. Sekian lama malang melintang di dunia hitam, Grace akhirnya menjadi seorang bajak laut yang memimpin 20 armada kapal perahu.
Kelompok bajak laut pimpinannya menguasai perairan sebelah barat Irlandia dan kerap membajak kapal yang melewati daerah tersebut terutama yang berasal dari Negara Inggris dan Spanyol. Keberanian dan tekad yang dimilikinya sungguh luar biasa. Bahkan ada cerita yang mengatakan bahwa dia tetap memimpin armada bajak lautnya, sehari setelah ia baru melahirkan.
Sempat ditangkap oleh kerajaan Inggris, namun dia beruntung karena dilepaskan kembali. Tetapi pembebasannya dicabut pada awal tahun1590-an sehingga dia kembali mencari incaran dari angkatan laut. Dan Grace O'Malley tetap membajak bersama anaknya hingga dia meninggal di tahun 1603 akibat mati suntuk dan tua.
4. Cheng I Sao (Ching Shih)
Cheng I Sao atau yang dikenal juga namanya sebagai Ching Shih adalah salah satu "bajak laut paling ditakuti" dan paling berbahaya di dunia. Sebelum menjadi bajak laut, dulunya dia seorang pelacur hingga kemudian dinikahi oleh seorang pria bernama Cheng I. Pasangan suami istri ini kemudian menjadi salah satu kelompok bajak laut paling menakutkan yang pernah ada. Kelompok ini memiliki ratusan kapal dan lebih dari 50 ribu anak buah di sepanjang wilayah selatan China.
Dan pada tahun 1907 setelah kematian suaminya, Cheng I Sao membangun kembali kekuatan kelompoknya dengan bekerja sama dengan seorang pria yang merupakan bawahan sekaligus kekasih gelapnya. Setelah itu dia mencoba mengelilingi dan menguasai wilayah Asia Tenggara dan membuat suatu undang-undang khusus untuk kelompoknya. Karena besarnya kekuatan kelompok bajak lautnya membuat pemerintah China, Inggris dan Portugal menjadikannya sebagai buruan utama.
Tidak ingin melawan semua negara tersebut, Cheng I sao menawarkan perjanjian untuk menyerah selama dia tetap diperbolehkan untuk menyimpan hartanya. Diketahui dalam sejarah, riwayat kisah Cheng I Sao meninggal pada tahun 1844 tepat diusianya yang ke 69 ketika ia memutuskan pensiun sebagai pemimpin bajak laut.
5. Jeanne de Clisson
Jeanne de Clisson adalah istri dari mendiang Oliver III yang beralih profesi sebagai bajak laut setelah almarhum suaminya dieksekusi mati oleh Raja Perancis Philips VI. Ia dendam kepada sang raja karena telah mengkhianati dan melimpahkan kesalahan kepada suaminya. Setelah menjual rumah dan harta miliknya, Jeanne akhirnya memutuskan untuk berpetualang di wilayah perairan laut Inggris.
Disana ia membeli 3 kapal besar dan merekrut para nelayan yang tidak memiliki pekerjaan. Berawal dari sinilah jejak petualangan bajak laut pimpinan Jeanne dimulai dan namanya dikenal sebagai Lioness Brittany. Setiap armada kapal Perancis milik sang Raja Perancis yang lewat di wilayahnya dirampas dan semua awak kapalnya dibunuhi.
Perjalanan Jeanne dengan kelompok bajak lautnya terbilang mulus dan selalu gagal tertangkap oleh militer kerajaan Perancis. Namun setelah ia menikah dengan Sir Walter Bantley, seorang Letnan angkatan Laut Inggris pada tahun 1356. Ia bertobat dan memutuskan karirnya sebagai bajak laut.
6. Sadie the Goat
Kisah perjalanan Sadie the Goat, seorang bajak laut yang melakukan aksinya di sungai Hudson. terbilang cukup unik. Dimasa mudanya ia dikenal sebagai seorang penjambret yang kerap menjatuhkan korbannya dengan pura-pura 'menyeruduk'. Itulah mengapa ia mendapat julukan si kambing atau the Goat. Sadie berhenti jadi penjambret setelah kehilangan telinga kanannya akibat bertarung dengan musuhnya.
Telah lama mengenal para pelaku kriminalitas di wilayah sana, ia pun membentuk sebuah geng besar yang akhirnya melakukan aksinya di sekitaran sungai Hudson. Mereka akan menangkap siapa saja yang lewat lalu menjarah hartanya.
Bila keadaan tak memungkinkan, Sadie akan membunuh sendiri korbannya. Hal ini dilakukan setiap hari hanya untuk sesuap nasi. Jika dibandingkan dengan keadaan ekonomi 9 bajak laut wanita terkenal paling ditakuti, Sadie merupakan bajak laut wanita termiskin, yang tak bergelimang harta dan kekayaan.
7. Jacquotte Delahaye
Jacquotte Delahaye lahir di Haiti sekitar periode abad 17 masehi. Pada dasarnya ia adalah seorang wanita yang baik dan terpaksa menjadi seorang bajak laut untuk melindungi adiknya yang mengalami cacat mental. Ibunya pun yang merupakan orang tua tersisa meninggal saat melahirkan adik satu-satunya itu. Jacquotte menjadi bajak laut yang sangat handal dan kejam hingga selalu menjadi buruan pihak pemerintah.
Suatu ketika ia harus memalsukan kematiannya untuk menghindari buruan tentara. Lalu beberapa tahun kemudian muncul dengan kekejaman yang meningkat. Jacquotte menguasai laut Karibia dengan beberapa rekan bajak laut wanitanya. Ia meninggal dunia karena ditembak saat berusaha menghindari tangkapan musuh bebuyutannya, angkatan laut.
8. Pirate Queen Teuta of Illyria,
Teuta merupakan bajak laut wanita pertama dalam sejarah peradaban manusia di dunia. Ia hidup di abad ke-3 sebelum masehi. Teuta menjadi seorang ratu dan memerintah suku Ardiaei. Kekuatannya awal kapal yang besar membuat Teuta menguasai Laut Adriatic yang memanjang di Semenanjung Balkan, Eropa.
Sepak terjang kelompok bajak laut Teuta membuat bangsa Yunani dan Roma kesulitan kala itu. Bahkan orang dari Roma sampai mengirim delegasi untuk melakukan negosisasi. Namun hal yang diingikan Roma tak jadi kenyataan. Orang suruhannya justru dibunuh.
Kejadian ini menyulut perang dari dua belah pihak selama dua tahun. Namun Perang ini membuat dinasti Teuta runtuh, pasukannya kalah bertempur dengan militer kerajaan roma.
9. Sayyida Al-Hurra
Nama Sayyida Al-Hurra sebenarnya adalah sebuah nama gelar panggilan untuk para bangsawan wanita yang tinggal didaerah Arab. Namun digunakan oleh bajak laut wanita ini untuk menyebut namanya. Ia adalah ratu dari beberapa kelompok bajak laut kejam di sekitar wilayah perairan Negara Turki dan Maroko. Dalam sejarah dikatakan Sayyida penah menaklukkan sebuah kota bernama Tetouan dengan tangannya sendiri dan hanya memiliki pasukan 1 kelompok awak kapal saja.
Kiprah perjalanan Sayidda sebagai seorang bajak laut wanita menguasai bagian barat Laut Mediterania mulai tahun 1515 hingga tahan 1542. Penyebab dan asal mula ia terjun menjadi seorang bajak laut karena ingin balas dendam dengan aturan orang Kristen yang dianggap bertentangan dan mengganggu prinsipnya kala itu.Di akhir petualangannya sebagai bajak laut diketahui ia memutuskan pensiun dan menyerahkan tampuk pimpinan kepada salah satu pengawal kepercayaannya. Dan kemudian Sayyida akhirnya menikah dengan Raja Maroko namun tahtanya digulingkan oleh sang menantunya sendiri.
Akhir kehidupan dari Sayyida Al-Hurra tak pernah diketahui lagi dalam sejarah, kisah nya selalu menjadi misteri dan teka-teki. Tak pernah ada sejarah yang mencatat kapan ia terakhir hidup dan dimana tempat tinggalnya, semua seakan menghilang ditelan bumi begitu saja.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan...
Sumber : http://www.kejadiananeh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar